Kutoanyar, Temanggung (02/08/2024) - Kepemimpinan perempuan kerap menjadi isu hangat yang selalu diperbincangkan oleh khalayak umum. Salah satu contohnya mengenai perempuan yang hanya berperan sebagai budak seks bagi suaminya.
Padahal istri juga dapat menjadi pemimpin di dalam keluarganya yaitu sebagai madrasah pertama seorang anak. Seorang istri dapat menghasilkan lingkup keluarga yang harmonis serta masa depan anak cemerlang jikalau mampu menerapkan sebuah kepemimpinan.
Sama halnya dengan pendampingan yang dilakukan mahasiswa KKN Undip di Kutoanyar, Intan sukses menjalankan program "Pelatihan Pengembangan Diri dan Kepemimpinan Perempuan: Melakukan Pelatihan yang Membantu Perempuan di Desa Kutoanyar untuk Mengembangkan Kemampuan Kepemimpinan dan Pengembangan Desa" pada hari Jumat, 2 Agustus 2024 di Perpustakaan Joyo Projo Desa Kutoanyar. Metode yang diterapkan yakni melakukan pendampingan didukung dengan materi yang relevan dan cocok dengan topik. Contoh materi yang dapat disampaikan seperti menerapkan pendekatan yang cocok untuk anak guna mencegah pergaulan bebas.
Pergaulan bebas memang menjadi salah satu fokus yang harus segera ditindak lanjuti oleh pemerintah setempat, yang kerap didengar dan ditanggulangi "OJO KAWIN BOCAH". Dalam rangka mendukung program tersebut, Mahasiswa KKN Undip mewadahi terbentuknya kepemimpinan perempuan di fisik seorang ibu.
Materi yang dikemas dalam bentuk PPT tersebut mencakup beberapa hal penting untuk dipahami seperti pengenalan kesetaraan gender, kepemimpinan, jenis kepemimpinan, akibat penerapan kepemimpinan yang kurang tepat, upaya pencegahannya, penerapan kepemimpinan demokratis, manfaat, dan sebagainya. Beberapa Ibu PKK Desa Kutoanyar mampu menangkap materi yang telah disampaikan dengan bukti tidak sedikit dari peserta mengangkat tangan kanan untuk menjawab ketika post test di akhir sesi.
Pelaksanaan program pelatihan ini diharapkan mampu bermanfaat dan menjadi acuan atau contoh yang baik untuk ibu kepada anak demi tercapainya masa depan yang cerah sebab implementasi kepemimpinan yang mengedepankan komunikasi dua arah. Sedangkan untuk pemerintah desa harus lebih perhatian dalam terus mengaktifkan program pemberdayaan perempuan sebagai wujud kepedulian terhdap kesetaraan gender.
Penulis : Intan Nurun Ni’mah – Ilmu Pemerintahan/Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
DPL : Dr. Dra. Rr. Hermini Susiatiningsih, M.Si.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook